BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam suatu pembelajaran di dalam
kelas, seorang pendidik harus mampu menguasai materi-materi yang akan
disampaikan kepada anak didik. Serta pendidik juga harus mampu memahami
karakteristik masing-masing anak didiknya, seberapa mampukah si anak didik
dalam memahami materi – materi yang disampaikan. Pendidik yang kreatif dan
inovatif adalah pendidik yang mampu menguasai si anak didik dengan tercapainya
atau suksesnya suatu pembelajaran. Maka dari itu dibutuhkan bermacam-macam
media pembelajaran yang harus digunakan dalam penyampaian materi tersebut.
Diantara kriteria-kriteria media pembelajaran yang hendak digunakan adalah
media yang sesuai dengan materi, menarik, tidak membosankan, disukai oleh si
anak didik, menyenangkan, serta mencakup segala materi yang sekiranya bisa
dipahami oleh si anak didik.
Dalam
tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam
pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa
pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa,
tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Dalam makalah ini, kami akan
membahas tentang media-media pembelajaran yang digunakan dalam materi
bersodaqoh. Dengan media-media yang akan kami bahas ini, diharapkan si anak
didik mampu memahami dan menguasai materi bersodaqoh tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa
saja media-media yang digunakan dalam penyampaian materi bersodaqoh?
C.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat
memahami pengertian media pembelajaran serta media-media yang tepat dalam
materi bersodaqoh.
2. Dapat
menerapkan dalam pembelajaran terhadap
anak didik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Media
(bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius,
yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad,
2002; Sadiman, dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat
berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware).
Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa media jika
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku
teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.
Dalam
dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media komunikasi
digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan
(pembelajaran). Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) bahwa dengan
penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat
berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal. Batasan media seperti
ini juga dikemukakan oleh Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996; Gagne, et
al., 1988), yang secara implisit menyatakan bahwa media adalah segala alat
fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dalam pengertian
ini, buku/modul, tape recorder, kaset, video recorder, camera video, televisi,
radio, film, slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media
pembelajaran. [1]
Maka dapat dikatakan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware
yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke
pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di
dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.
Perkembangan
ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam
memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau
bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang
canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih
dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajarannya sendiri. Oleh karena itu, guru (pengajar) harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi
(Hamalik, 1994): media sebagai alat
komunikasi agar lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; fungsi media dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan; hubugan antara metode
mengajar dengan media yang digunakan; nilai atau manfaat media dalam pengajaran;
pemilihan dan penggunaan media pembelajaran; berbagai jenis alat dan teknik media
pembelajaran; dan usaha inovasi dalam
pengadaan media pembelajaran.[2]
Berdasarkan deskripsi di atas, maka
media adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
B. MEDIA-MEDIA
PEMBELAJARAN BERSODAQOH
Berbagai
macam media pembelajaran yang dapat kita gunakan dalam materi bersodaqoh,
diantaranya :
1. GAMBAR
Media
gambar berupa gambar yang menarik, bagaimana gambar tersebut dapat secara jelas
menerangkan maksud dari pembelajaran materi bersodaqoh tersebut. Gambar
seringkali membuat si anak didik merasa lebih tertarik dalam memahami isi dari
materi bersodaqoh tersebut. Misalnya saja pada gambar diterangkan bagaimana
pengertian bersodaqoh dengan desain yang menarik. Serta dalam gambar tersebut
dijelaskan fungsi/manfaat dari bersodaqoh tersebut.
Namun
kelemahan dari media gambar adalah hanya menekankan pada indera mata saja,
sehingga si anak bisa saja merasa bahwa gambar itu sangat membosankan.
2. BUKU
Media
pembelajaran lain yang dapat digunakan dalam materi bersodaqoh adalah buku.
Buku banyak terdapat di perpustakaan maupun toko-toko buku. Berbagai jenis
judul buku, Pengarang, maupun desain-desain covernya dibuat semenarik mungkin
agar para pembaca. Menjadi seorang pendidik haruslah berpintar-pintar dalam memilihkan
buku untuk si anak didik. Agar tujuan dari materi bersodaqoh ini bisa dipahami
dan dimengerti oleh si anak didik. Media buku ini haruslah semenarik mungkin,
bisa dipahami dan dimengerti. Misalnya, untuk anak TK harus menggunakan buku
yang banyak gambar-gambarnya, untuk anak SD pun juga demikian, namun harus
lebih fokus pada materi bersodaqoh mulai dari pengertian sodaqoh, manfaat,
tujuan, dan sebagainya.
Kelemahan
media buku yaitu jaman sekarang anak-anak malas untuk membaca buku, sehingga
media ini terkesan monoton dan tidak menyenangkan.
3. KARTUN
Kartun
adalah gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan
pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau
kejaadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian,
mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi
pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa
detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan
dimengerti dengan cepat.
Media
kartun sangat dan banyak digemari oleh anak-anak. Media ini cocok untuk
pembelajaran anak TK dan SD. Dengan desain kartun yang menarik dan jelas makna
nya yaitu sesuai pembelajaran dengan materi bersodaqoh. Membuat si anak
tertarik dan mudah sekali untuk menangkap makna atau pesan yang disampaikan
dari kartun tersebut. Apalagi jika tokoh kartunnya yang sedang populer,
misalnya Spongebob, Sound the sheep, Naruto, dan lain-lain. Namun dalam isinya
tidak boleh melenceng dari materi bersodaqoh. Dengan media kartun tersebut si
anak diharap dapat memahami pengertian sodaqoh, manfaat sodaqoh, tujuan
sodaqoh, dan lain-lain.
Contoh
media kartun “bersodaqoh” :
4. POSTER
Poster
tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu
pula untuk mempengaruhi dan memotivasi
tingkah laku orang yang melihatnya. Poster dapat dibuat dia atas kertas, kain,
batang kayu, seng dan semacamnya.
Poster
yang baik hendaklah :
ü sederhana
ü Menyajikan
satu ide dan untuk untuk mencapai satu tujuan pokok.
ü Berwarna
ü Slogannya
ringkas dan jitu
ü Tulisannya
jelas
ü Motif
dan desainnya bervariasi.
Untuk
materi bersodaqoh ini, dengan media poster hendaknya berisi tentang pentingnya
bersodaqoh dan ajakan agar si anak mau belajar bersodaqoh. Misalnya, dengan
kalimat “Yuk Sedekah, Biar Berkah”, atau bisa juga “Sedekah Membuat Kaya”.
Contoh desain posternya adalah :
5. KASET/CD
Media
kaset/CD ini cocok digunakan untuk pembelajaran anak SMP dan SMA. Dengan adanya
tayangan film maupun dakwah bertema Sodaqoh, diharapkan si anak didik mampu
menerima pesan yang disampaikan dari tayangan kaset/CD tersebut. Selain bisa
diulang-ulang juga bisa dihentikan, media ini sangat praktis dan diminati oleh
si anak didik karena bisa dilihat dan langsung didengarkan. Sehingga pesan yang
disampaikan mudah sekali diterima oleh anak didik.
6. KOMPUTER
Sekarang ini siapa yang tidak
mengenal teknologi yang satu ini. Media komputer adalah media yang paling
banyak diminati. Dengan adanya komputer, dapat membantu tugas-tugas serta
kebutuhan pembelajaran lainnya. Apalagi sekarang ini sudah ada akses internet
yang membuat teknologi lebih canggih dan
cepat. Media komputer ini adalah media yang paling menyenangkan dan paling
digemari oleh para siswa dari sekolah dasar, menengah pertama, menengah ke
atas, hingga para Mahasiswa.
Dalam pembelajaran bersodaqoh, bisa
kita gunakan Microsoft Powerpoint dengan desain-desain yang menarik dan tidak
monoton. Lebih menyenangkan lagi bila menggunakan proyektor sehingga bisa kita
gunakan untuk presentasi maupun penjelasan langsung dari Pendidik. Media ini
benar-benar sangat membantu dalam proses pembelajaran.
Apalagi di jaman modern seperti
sekarang ini, dengan adanya internet kita bisa dengan cepat mengakses informasi-informasi
yang kita butuhkan. Untuk sekolah-sekolah yang modern, di dalam laboratorium
komputer yang dilengkapi dengan hotspot, maka akan membuat si anak didik lebih
aktif dan mandiri dalam mencari sumber-sumber tentang materi bersodaqoh secara
cepat meskipun tanpa harus didampingi oleh Guru.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware
yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke
pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di
dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif. Di dalam materi bersodaqoh ini,
diharapkan segala media pembelajaran menyangkut pesan-pesan yang menarik dan
dapat dipahami oleh si anak didik, yaitu tentang pengertian bersodaqoh, manfaat
bersodaqoh, tujuan bersodaqoh, dan lain-lain.
Diantara
media pembelajaran yang bisa digunakan dalam materi bersodaqoh ini yaitu :
1. GAMBAR
2. BUKU
3. POSTER
4. KARTUN
5. KASET/CD
6. KOMPUTER
Dari
berbagai media pembelajaran yang bisa digunakan ini, tentunya ada kelebihan
maupun kelemahannya. Namun pada intinya sama tujuannya yaitu sebagai
media/pendamping guru dalam pembelajaran untuk disampaikan kepada anak didik.
Sebagai seorang pendidik harus pandai-pandai dalam memilih dan menentukan media
yang akan digunakan, lebih baik dibuat semenarik mungkin agar si anak didik
tertarik dan mampu dengan mudah memahami pesan yang disampaikan oleh pendidik.
[1] Hariyanto,S. Pd, “Pengertian Media Pembelajaran” diakses dari
http:belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran pada tanggal 23 mei
2013 pukul 20.00 WIB
[2] Pengertian Media Pembelajaran, diakses dari
http:www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-media-pembelajaran-menurut_23.html
pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 20.08 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar